PILIH DIA ATAU KAMU



SObat pio, jumpa lagi nih!!!
“Statusku masih pelajar!!!!”kira kira pertanyaan apa ya yang sesuai untuk jawaban ini??  “belajar atau suka sukaan?”. Ya tepat sekali.
Pilih dia atau kamu?Arghh dua duanya sama sulitnya. Kalau aku pilih dia, masa depanku dijamin luar biasa. Tetapi kalau aku nggak pilih kamu, hidup ini serasa hampa. Dia itu membuatku yakin, bahwa cita cita setinggi langitpun akan tergapai. Namun, hidup tanpa cinta seperti kamu, serasa tak ada motivasi yang membangkitkan gairahku untuk mencapai keberhasilan. Duh..duh gitu aja kok bingungnya setengah mati?? Ibaratkan hidup itu seperti porsi makanan yang harus seimbang. “4 SEHAT 5 SEMPURNA”. “4 SEHAT” ibaratnya belajar (dia) yang menjadi kebutuhan pokok. “5 SEMPURNANYA” ibaratnya cinta, kasih sayang, dan suka sukaan (kamu) yang menjadi pelengkap dalam mengarungi bahtera kehidupan. Mereka sama sama berbagi dan saling melengkapi. Itu tergantung kita sebagai seorang pelajar yang mutlak untuk mengatur manajemen waktu selihai lihainya. Eits tapi jangan dikira, rumus pacaran harus ikut bermain dalam masalah ini. Buang jauh jauh, pikiran rumit tentang pacaran itu. Kewajiban seorang pelajar ya belajar tidak ada yang lain, dan haknya memperoleh bumbu yang memotivasi keberhasilannya adalah kasih sayang dari keluarga, kasih sayang dengan ALLAH yang telah menganugerahi kita jiwa dan raga yang patut untuk disayangi dan dikasihi. Bukankah mengumbar pandangan mata dengan lawan jenis yang bukan mahramnya apalagi dapat menimbulkan syahwat adalah sebuah dosa. Dosa yang berawal dari zina mata, kemudian berkoordinasi dengan saudara- saudaranya. Akibatnya berawal dari zina mata yang senantiasa ingin memandang dirinya berlanjut dengan zina telinga yang selalu ingin mendengar suaranya, zina hidung yang ingin selalu menghirup aromanya, zina tangan yang ingin menyentuhnya hingga zina kaki yang ingin melangkah mendekatinya. CINTA APAAN TUH?? Lebai!! Harusnya kita lebih cerdas dong? Tampil beda dengan cinta yang berilmu. Sehingga kita tetap tak sedikitpun meninggalkan kewajiban kita yang notabennya pelajar. Cinta kita mutlakkan saja hanya untuk ALLAH, jika ALLAH berkehendak toh dia sudah memberikan rasa cinta, kasih sayang dan emosi  di dalam diri kita. Tugas kita hanyalah memanfaatkan sebaik baiknya karunia yang telah diberikan oleh ALLAH kepada kita. Berkasih sayang dengan lawan jenis boleh saja, toh nanti ada waktunya sendiri. Tetapi kalau sudah ada kepastian menjadi mahram. Artinya jika kita belum bisa menahan syahwat, dan hasrat untuk saling memiliki lebih baik tundukkan pandangan. Kalau belum mempan sumpali telinga dengan kapas, kalau belum bisa juga plester mulut kita, belum ampuh juga ikat dan sekap diri kita sendiri. Duh ribet banget sih? Sebenarnya ada cara yang lebih praktis dan tidak malu maluin yaitu dengan mendekatkan diri dan giat beribadah kepada ALLAH. Bertafakur kepadanya, mengamalkan ajarannya dan selalu bersyukur. Tetapi sayangnya kita sering sekali lupa dan meninggalkannya. Maka mulai sekarang lebih banyaklah berbenah diri.        
Semoga artikel ini bermanfaat dan memotivasi kalian yaah!!! Jadilah yang terhebat dan terbaik, jangan sia siakan masa masa ketika anda masih menjadi seorang pelajar. Karena bagaimanapun selamanya kita akan menjadi seorang pelajar di mata ALLAH. Karena kewajiban menuntut ilmu sedari lahir hingga ke liang lahat. 
By: SR                                                                       

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *