Pergaulan Bebas Pada Remaja Saat Ini

Foto Artikel Pendidikan

Hai, Sobat Pio! Mendengar atau membaca kata pergaulan remaja sudah tidak asing lagi di telinga kita, ini merupakan masalah yang tidak ada habisnya dikalangan masyarakat yang meresahkan masyarakat bahkan merugikan masyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia tak lepas dari orang lain. Begitu pula dengan remaja. Ia memerlukan interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya. Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak pergaulan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya. Pergaulan memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk kepribadian seseorang, karena pergaulan yang terjadi akan mencerminkan kepribadian, baik pergaulan positif maupun pergaulan negatif.

Tahukah Sobat Pio, Pergaulan berasal dari kata “Gaul”. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. “Gaul” menurut dimensi remaja-remaja adalah ikut dalam trend, mode, dan hal-hal yang berhubungan dengan glamoran hidup. Harus masuk ke dalam geng-geng, sering bergabung diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata, game center, dan lain-lain. Solidaritas dan kesetiakawanan juga sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan seks bebas. Kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak setia kawan, paradigma seperti inilah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenamya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sendiri.

Pergaulan remaja yang sehat adalah pergaulan yang sesuai dengan etika pergaulan ya Sobat Pio. Adapun beberapa cara mengembangkan pergaulan yang sehat diantaranya yaitu :
1. Adanya kesadaran beragama
2. Memiliki rasa setia kawan
3. Memilih teman yang baik
4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
5. Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
6. Memiliki etika bergaul

Sebenarnya “Gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak negatif jika sesuai dengan kebudayaan kita yang penuh dengan tata krama dan kesopanan. Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_ANY)

sumber: https://m.kumparan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *