Keep Waiting (Cerpen)


            Namaku Raya, kini aku duduk di bangku SMA kelas 10. Aku punya sahabat namanya Niko. Kami selalu bersama sejak SD dan sampai saat inipun kami masih satu sekolah dengannya namun beda kelas, dan itu juga tidak menjadi beban untukku dan Niko tetap bersama.
            Suatu hari sepulang sekolah aku diajaknya pergi ke sebuah danau yang sejuk nan indah. Namun suasana serasa hening tanpa ada satu katapun yang terucap dari kami. Aku melirik kearah Niko, dia terlihat sedang menangis. Entah apa yang membuatnya menangis. “Kenapa kamu nangis? Apa ada masalah?” tanyaku memulai pembicaraan. “Enggak kok, aku nangis bahagia. Aku bahagia bisa bersahabat dengan kamu. Kamu adalah sahabat terbaikku. Makasih Ray, udah mau jadi sahabatku :-)”. Aku tak tau apa yang sedang Niko pikirkan, namun aku tetap mencoba mengikuti apa yang akan terjadi selanjutnya. “Ray.. Mungkin suatu saat aku gak akan terus ada buat kamu. Tapi aku minta sama kamu, kamu harus tetap bisa jalani hidup tanpa aku, dan aku masih tetap akan jadi sahabat terbaik kamu” ujar Niko yang membuat hatiku menjadi berdebar. “Kamu ngomong apa? Aku gak akan bisa hidup tanpa kamu. Cuma kamu yang bisa buat aku seceria ini. Cuma kamu yang slalu ada buat aku” kataku membantah. “Tapi itu gak akan lama Ray.. Ada saatnya dimana aku akan ninggalin kamu dan aku tak berada di samping kamu lagi. Tapi aku mohon sama kamu, saat mungkin aku benar-benar tak ada di samping kamu lagi, kamu harus janji. Kamu harus tetap tersenyum dan kamu harus tetap menjadi Raya yang seceria ini” kata Niko yang membuat air mataku kian mengalir. “Iya iya aku janji, tapi apa kamu akan ninggalin aku?” tanyaku kepada Niko, namun dia hanya terdiam membisu. Aku semakin tak mengerti apa maksud dari semua ini.
Keesokan harinya, aku melihat ada sepucuk surat dibangkuku. Dan di amplop surat itu tertulis nama seorang pengirim, yaitu Niko. Kubuka surat itu dan perlahan kubaca “Raya.. Sebelumnya aku minta maaf. Mungkin saat kamu baca surat ini, aku telah berada di Jakarta. Ayahku dinas disana, dan ia memaksaku untuk ikut dengannya. Maaf karna aku tak bisa bilang langsung ke kamu. Aku tak sanggup bila harus melihat kamu menangis, itu sangat menyakitkan untukku. Jangan ingkari janji kamu ya? Kamu harus tetap tersenyum dan jadilah Raya yang aku kenal. Kamu jangan khawatir, aku pasti kembali kok. Aku janji, aku akan kembali jadi sahabat kamu lagi 🙂”. Deg… Hatiku berdebar tak menentu, pikiranku kosong dan aku terdiam dalam lamunanku. Rasa itu mulai muncul dan baru tersadar olehku. Rasa sayangku sebagai seorang sahabat kini tumbuh dan berkembang menjadi rasa cinta yang teramat mendalam. Sampai kapankah aku harus menunggu? Niko.. Aku sayang kamu!
Dua tahun sudah ku jalani hidupku tanpa Niko, kini aku duduk di kelas 12. Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke – 17. Aku ingin sweet seventeen ku ini ada Niko di sampingku. Aku ingin utarakan semua isi hatiku padanya. Namun kenapa dia juga tak kunjung datang? Padahal aku sangat berharap ia datang di pesta ulang tahun ku ini. Akupun memutuskan untuk pergi ke danau tempat dimana aku dan Niko terakhir bertemu. Akupun meninggalkan para tamu undangan pesta di pestaku. Kini danau itu terlihat amat indah dari yang lalu. Akupun memejamkan mataku, dan aku berharap Niko berada di dekatku sekarang. Setelah aku membuka mataku, aku melihat ada Niko di depanku. Aku tak percaya,apa aku sedang bermimpi? Aku menampar pipiku sendiri “Aww..” ternyata aku tidak bermimpi. “Niko… Kaukah itu?” tanyaku heran. “Tentu saja, aku nepatin janji aku kan :-)” jawabnya santai. Apakah dia tau bahwa aku sangat merindukannya. “Aku rindu kamu, Ray. Aku sayang sama kamu, sayangku kini berbeda dari yang lalu. Sayang ini tumbuh dan berkembang menjadi rasa cinta. Dan aku sadar, kini aku menyayangimu lebih dari seorang sahabat. Aku ingin kamu jadi pengisi hatiku”. Kata – kata itu… Kata – kata itu yang aku tunggu dari bibirnya. Aku tak menyangka, ternyata kita memiliki rasa yang sama. “Aku mau, Nik. Aku memiliki rasa yang sama dengan kamu. Aku mencintaimu Niko” tegasku dan bergegas memeluk Niko. Kini Nikopun kembali menjadi sahabat, juga kekasih bagiku.
Nis_RED

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *