GAMELAN


Hai, Sobat Pio! Kalian pasti tidak asing dengan Gamelan. Gamelan merupakan alat kesenian tradisional Indonesia. Membunyikan alat musik tersebut dengan cara dipukul-pukul. Barang yang sering dipukul disebut pukulan, barang yang sering diketok disebut ketokan atau kentongan, barang yang sering digembel disebut gembelan, kata gembelan ini bergeser atau berkembang menjadi gamelan. Dengan kata lain gamelan adalah suatu benda hasil dari benda itu digembel-gembel atau dipukul-pukul. Gamelan termasuk music perkusif. Perkembangan penggunaan gamelan untuk upacara ritual, bersifat keagamaan, pendidikan, media penerangan, dan lain-lain.

Pada abad-abad permulaan masehi kedatangan perdagangan Tiongkok bukan saja sebagai misi dagang tetapi juga sebagai misi kebudayaan. Dalam jumpa dagang mereka saling bercerita tentang pengalaman mereka masing-masing, juga sampai pada hal kepercayaan. Kepercayaan Tiongkok mempercayai bahwa roh nenek moyang mereka senang terhadap bunyi-bunyian. Karena alat-alat bunyi-bunyian dipergunakan demikian, maka alat-alat tersebut juga dikeramatkan. Perkembangan dari alat-alat inilah yang menjadi gamelan yang sekarang ini.

Dalam perkembangan unit-unit gamelan, musik-musik etnis di Indonesia 90% jenis musik perkusif artinya memainkannya dipergunakan alat pukul. Alat music etnis ritualis menjadi alat musik religius, kemudian menjadi musik sarana yaitu gamelan untuk dakwah, untuk sarana pendidikan, dan untuk media penerangan. Pada zaman gamelan sebagai sarana ini jumlah unitnya selalu mengalami penambahan antara lain ditambah macam-macam kendang, macam-macam alat musik petik, macam-macam alat musik gesek, bahkan tambur, terbang, jedor, bedug, dan lain-lain masuk kedalam musik gamelan.

Gamelan memang alat untuk mengiringi tari-tarian, gamelan bisa untuk mengiringi semua macam tarian-tarian seperti tarian klasik dan tarian modern. Selanjutnya gamelan dan pemujaan menurut sejarah gamelan mula-mulanya digunakan untuk pemujaan kepada roh-roh halus, maupun roh-roh leluhur atau upacara ritual. (RED_AHA)

Sumber : https://budaya.jogjaprov.go.id

Liang Liong


ㅤㅤHai, Sobat Pio! Kalian pasti tidak asing lagi bukan dengan kata Liang Liong? Liong adalah hewan mitologi yang berbentuk naga yang bijak. Liong sendiri melambangkan Dewa Kebijaksanaan yang turun ke bumi saat pergantian tahun baru Cina, untuk memberikan petuah dan wejangan pada semua orang yang merayakan. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤTarian naga (liang liong) adalah pertunjukan tradisional agar suatu festival atau acara-acara besar menjadi lebih meriah. Masyarakat China tradisional yakin bahwa pertunjukan tarian naga atau singa (selama Festival Musim Semi) merupakan salah satu cara untuk berdoa. Tujuannya untuk keberuntungan dan mengusir roh jahat. Tradisi itu yakni mengunjungi anggota keluarga, mendekorasi, memberikan hadiah, mengadakan makan keluarga besar, dan melakukan beberapa praktik keagamaan seperti memberikan persembahan kepada leluhur atau membakar dupa. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤHal-hal itu yang paling umum. Sebelum Imlek dimulai, tradisi lainnya adalah melakukan pembersihan rumah secara menyeluruh. Ada juga yang membeli pakaian baru untuk memulai tahun baru agar tampil lebih segar dan dengan catatan (keberuntungan) yang baik. Fakta unik lain tentang Imlek adalah mengenai kereta. Inilah waktu yang paling penting untuk reuni keluarga. Singa dalam barongsai diibaratkan oleh masyarakat China sebagai raja daratan, yang menguasai seluruh daratan tersebut. Barongsai dimainkan oleh dua orang, gerakan dalam barongsai terjadi secara alami dari imajinasi pemainnya itu sendiri. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤMemainkan barongsai harus mempunyai IQ tinggi di atas rata-rata, harus mempunyai imajinasi yang sangat tinggi saat di dalam tudung, agar bisa mengekspresikan singa tersebut kepada penonton. Uniknya, pemain barongsai dan liang liong di Vihara bukan berasal dari keturunan China saja, melainkan masyarakat pribumi asli yang menganut berbagai macam agama. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤGerakan khasnya adalah meliuk-liuk indah, dari kepala hingga ke ujung ekornya. Ukurannya yang besar membuat liong tak pernah lepas dari pandangan penonton pertunjukan ini. Awalnya kesenian Barongsai dan Liong sempat dilarang keberdayaan pada orde baru. Kesenian ini kembali boleh dipertontonkan secara umum pada masa kepemimpinan Presiden ketiga Indonesia, Abdurrahman Wahid.ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤKini, kelompok kesenian barongsai dan liong hampir dapat ditemui di berbagai penjuru daerah di Indonesia. Tidak hanya warga keturunan China saja yang tertarik menekuni kesenian ini, penduduk suku lain pun ada yang menekuni kesenian asal negeri tirai bambu ini. ( RED_DEW & RED_NKE) ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Sumber: https://suakaonline.com

Adat Suku Baduy


‎‎‎‎‎ㅤHai Sobat Pio! Suku Baduy adalah masyarakat adat yang hidup di sebuah wilayah di kawasan Pegunungan Kendeng, di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Jawa Barat. Nama Baduy merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut. Pendapat pertama munculnya nama Baduy berasal dari sebutan para peneliti Belanda yang melihat kemiripan mereka dengan kelompok Arab Badawi di Timur Tengah yang merupakan masyarakat dengan cara hidup berpindah pindah (nomaden).ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤMasyarakat di Suku Baduy ini termasuk kedalam sub suku Sunda. Suku Baduy ini belum terpengaruh oleh modernisasi dan masih memiliki tradisi serta adat khas yang hampir sepenuhnya terasing dari dunia luar. Suku Baduy memiliki tradisi upacara Seba artinya (persembahan) yang mendatangkan para panggede seperti pemerintah daeran Banten. Acara ini sudah diadakan sejak zaman kejayaan Kesultanan Banten.ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤSuku Baduy terdiri dari dua kelompok yaitu suku Baduy luar dan suku Baduy dalam. Dua kelompok suku ini memiliki perrbedaan terutama dalam hal berpakaian. Secara berpenampilan , suku Baduy dalam memakai baju dan ikat kepala serba putih, sedangkan suku Baduy Luar memakai pakaian hitam dan ikat kepala berwarna biru tua, selain itu masyarakat suku Baduy luar sudah menyerap budaya modern seperti naik kendaraan dan bersekolah.ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤHal yang menjadikan suku Baduy terkenal adalah dengan kearifan lokalnya yang terlihat pada rumah adat dari kayu dengan dinding anyaman bambu dan atap dedaunan.

Sejarah suku Baduy berkaitan dengan hal-hal seputar dewa. Suku Baduy percaya bahwa mereka adalah keturunan dari Batara Cikal. Batara Cikal memiliki peran untuk mengatur keseimbangan yang ada dibumi. Asal-usul suku Baduy juga sering dikaitkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama mereka. Tidak hanya itu, suku Baduy terdapat beberapa asal-usul namun yang paling terkenal adalah mereka merupakan keturunan dari Kerajaan Pajajaran.ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤPada abad ke-11 dan 12, Kerajaan Pajajaran menguasai daerah Banten, Bogor, Priangan, hingga Cirebon. Saat itu penguasa yang memerintah adalah Raja Prabu Bramaiya Maisatandraman atau Prabu Siliwangi. Lalu, pada abad ke-15 masuklah agama islam yang di bawa saudagar-saudagar asal Gujarat dan Sunan Gunung Jati.ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤKerajaan Pajajaran akhirnya semakin merosot karena rakyatnya banyak yang menganut agama islam. Akhirnya, Raja Senopati beserta para punggawa meninggalkan kerajaan dan masuk ke hutan belantara arah selatan, mengikuti hulu sungai. Mereka meninggalkan asalnya, seperti yang diusapkan dalam pantun upacara suku Baduy.ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤKeturunan mereka hingga saat ini menjadi penduduk Kampung Cibeo, orang suku Baduy Dalam yang masih memegang prinsip hukum adat dan kuat menjalankan kearifan lokal mereka.(RED_DEW & RED_NKE)

sumber: https://www.detik.com

Wayang Sekelik


Hai, Sobat Pio! Apa kalian tahu apa itu Wayang Sekelik? Wayang Sekelik merupakan sastra lisan warahan yang kemudian mengalami perkembangan dari zaman ke zaman dan menjadi bentuk visual, yakni yang kita kenal dengan Wayang Sekelik atau Wayang Saudara. Wayang Sekelik ini berasal dari Lampung. Wayang Sekelik mulai muncul pada tahun 2005, dan mulai berkembang pada tahun itu juga. Dimulai saat salah seorang punyimbang tokoh adat Tulang Bawang Megou Pak mengadakan diskusi mengenai budaya warahan sebagai sastra tutur yang selama ini ditampilkan tanpa penggambaran agar diaktualisasikan melalui wayang, guna mempermudah penonton untuk memahami alur cerita. Budaya wayang ini sebenarnya telah ada dan populer di kalangan masyarakat Lampung sejak lampau akibat akulturasi budaya Jawa dan Lampung. Akan tetapi tidak dikenal luas dengan nama wayang, melainkan dikenal dalam Bahasa Lampung sebagai ‘lineu’ atau bisa diartikan sebagai bayangan.


Secara visual tidak ada perbedaan antara Wayang Sekelik dengan Wayang Jawa. Tapi, bila dicermati lebih dalam ada sejumlah perbedaan. Contohnya, ornamen gunungan dalam Wayang Sekelik menyimbolkan budaya Lampung. Lalu, ada Siger, Siwo Migo atau sembilan marga, serta adanya ornamen pucuk rebung dalam detail wayang. Wayang Sekelik juga memiliki sinden layaknya pementasan Wayang Jawa, dimana saat pementasan akan membawakan lagu sesuai adegan seperti begurau (humor), dan panggeh-ringgeh. Sedangkan untuk tabuhan Wayang Sekelik ini berbeda dengan Wayang Jawa, yang biasanya Wayang Jawa menggunakan gemelan, tetapi Wayang Sekelik diiringi dengan Talo Balak. Dengan berbagai jenis tabuhan sesuai lagu meliputi Tabuh Rajo Menggalo, tabuh layang kasiwan, dan Tabuh Alau-alau semua dimainkan tergantung kondisi serta disesuaikan dengan adegan.


Salah satu sastra lisan Lampung yang sering digunakan sebagai topik menampilkan Wayang Sekelik adalah cerita tentang terbentuknya Kampung Gunung Sugih. Dalam cerita tersebut menggambarkan adanya wilayah Lampung Tengah dahulu kala sebelum bernama Gunung Sugih, yang diberi nama Pulau Apus. Dalam cerita tersebut ada dua lakon utama yaitu Patik Guling Sekaro dan Marskal Sigalang-galang yang berasal dari Sumatera Barat serta Sumatera Utara. Dari penyampaian sastra lisan tersebut, kemudian menjadi lakon dalam Wayang Sekelik. Saat ini mulai berkembang berbagai pementasan yang dilakukan berlandaskan dari cerita-cerita daerah Lampung guna menarik minat masyarakat untuk menyaksikan serta memahami kisah asli Lampung. Harapannya, semoga Wayang Sekelik ini dapat terus terjaga, dan bisa dinikmati dan dicintai masyarakat Lampung. Apa Sobat Pio tertarik untuk ingin tahu lebih dalam lagi tentang Wayang Sekelik? (RED_DEW & RED_NKE)

Sumber : https://www.antaranews.com

Tradisi Pemakaman Unik dan Mengerikan di Tibet


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian sudah tau ada tradisi pemakaman unik yang dijalani oleh masyarakat Tibet? yaitu Tradisi Pemakaman Langit. Tradisi pemakaman langit di Tibet ini merupakan ritual tradisional Buddhisme Tibet, untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang sudah meninggal. Orang yang masih menjalankan ritual ini adalah Biara Buddha Tibet tradisional yang sangat terpencil didekat Tagong Sichuan Timur Laut. Tempatnya pun berada di puncak gunung, serta dikelilingi oleh lautan bendera doa Tibet dan sebuah lempengan batu. Biasanya manusia ketika sudah meninggal, jasad mereka akan dikubur atau dikremasi. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi sebagian masyarkat Tibet. Tradisi di Tibet ini hanya membiarkan jasad orang yang telah meninggal di alam terbuka. Apabila ada seorang penduduk Tibet meninggal dunia, jasadnya akan dibalut dengan kain putih dan disemayamkan di sudut rumah selama tiga hingga lima hari. Proses pemakaman langit di Tibet selanjutnya akan dilaksanakan oleh biksu atau lama, pemuka spiritual di Tibet, ia akan membacakan ayat-ayat suci kepada jenazah agar jiwa yang meninggal bisa terbebas dari siksaan. Keluarga yang ditinggalkan juga akan menghentikan aktivitas sehari-hari mereka, dan mengusahakan situasi rumah menjadi lebih tenang, agar jiwa yang meninggal mendapat jalan yang aman ke surga. Setelah masa mendoakan usai, anggota keluarga kemudian memilih hari baik untuk pemakaman dan menghubungi rogyapas (pembawa jenazah), untuk melakukan prosesi pemakaman. Sehari sebelum pemakaman, keluarga akan melepas kain yang membungkus jenazah dan memosisikan jenazah meringkuk seperti janin. Pada hari yang telah ditentukan, jenazah dibawa ke puncak gunung. Kemudian, dupa khusus akan dibakar untuk menarik perhatian burung kondor. Pemuka spiritual kemudian melantunkan ayat-ayat suci untuk melebur dosa yang meninggal, sementara rogyapas akan memulai ritual memotong-motong jasad. Ritual pemakaman langit memiliki makna filosofis yang dalam bagi penganut Buddha di Tibet. Masyarakat setempat percaya bahwa ketika burung kondor memakan potongan-potongan jasad dari orang yang meninggal, artinya orang tersebut tidak memiliki dosa dan jiwanya akan pergi dengan tenang ke surga. Sisa-sisa jasad yang tidak dimakan oleh burung kondor, akan dibakar dan Lama akan membacakan doa. Hal ini dilakukan karena sisa-sisa tubuh itu dipercaya akan mengikat jiwa orang yang meninggal dengan dunia.Di Tibet, terdapat dua lokasi yang dikenal sebagai situs pemakaman langit. Pertama adalah Biara Drigung Til, yang terletak di daerah Maizhokunggar. Lokasi kedua adalah Akademi Buddha Larung Gar, yang merupakan akademi Buddha terbesar di dunia. Jadi itulah sekilas informasi mengenai Tradisi pemakaman masyarakat Tibet. ( RED_DEW & RED_NKE)

Sumber : https://www.kompas.com

Karya Kreatif Mataraman


Hai, Sobat Pio! Bank Indonesia Kota Kediri baru saja mengadakan ulang tahunnya yang ke-100 tahun. Tepatnya di Halaman Balai Kota Kediri di jalan Basuki Rahmat No.15, Pocanan, Kota Kediri, Jawa Timur. Acara ini berlangsung pada tanggal 17-18 Juni 2023. Tema yang diusung pada acara kali ini, yaitu Karya Kreatif Mataraman. Di acara ulang tahun yang ke-100 tahun ini ada banyak sekali macam kegiatan, seperti Showcase Produk Mataraman dan Mataraman Fashion Trend. Untuk ikut berpartisipasi di dalam acara tersebut, tidaklah mudah karena harus mengikuti beberapa seleksi dan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh peserta. Salah satunya yang berhasil lolos dari tahap tersebut adalah Alya Batik yang merupakan salah satu rumah produksi batik dari Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Batik sendiri merupakan hasil karya bangsa Indonesia yang memiliki perpaduan antara seni lukis dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik dianggap sebagai warisan budaya oleh masyarakat Indonesia sebagai ikon budaya. Pemilik Rumah produksi Alya Batik, yaitu Bu Tiwi mengatakan bahwa proses pembuatan kain batik di Alya Batik ini dibuat secara handmade. Beliau sudah memproduksi batik kurang lebih 8 tahun. Batik hasil pembuatan Alya Batik sangat bermacam-macam, seperti batik tulis, batik cat, dan batik tulis seni cat pewarnaan secara sintesis maupun perwanaan alami. Toko Batik tersebut lebih banyak memproduksi kain akan tetapi, ada juga kemeja. Kemeja yang diproduksi sendiri sudah di distribusikan ke kota-kota besar salah satunya Jakarta. Bu Tiwi juga mengatakan bahwa anak-anak muda pada zaman sekarang lebih tertarik pada batik kain dengan warna bercorak yang lebih cerah. Untuk harga pasaran dari Alya Batik ini, dibagi menjadi 2 golongan pasar, seperti golongan menengah kebawah dan golongan menengah keatas, sedangkan untuk golongan menengah ke bawah batik cat dari pewarnaan sintetis dijual dengan harga sekitar 185-200 ribu, sehingga dapat dijangkau untuk kaum menengah ke bawah. Untuk harga menengah keatas batik perwarnaan alam dijual dengan harga sekitar 850 ribu ke atas dengan ukuran 2,5 m. Harga tersebut sedikit mahal karena, pewarnaan alam membutuhkan proses yang lebih lama dengan resiko yang tinggi dan membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 20 hari. Kebanyakan kain batik buatan rumah produksi Alya Batik ini diproduksi dengan cara di laser. Jadi, proses plorotannya sebanyak 2 kali, maka dari itu prosesnya sangat lama dan harganya tidak bisa murah. Harapan Bu Tiwi dengan diadakannya Karya Kreatif Mataraman ini adalah, semoga anak-anak muda zaman sekarang bisa mencintai dan bangga atas produk-produk Indonesia dan bisa mencintai warisan leluhur Indonesia. Dikarenakan jika anak-anak muda zaman sekarang sebagai generasi bangsa tidak bangga dan tidak mencintai produk Indonesia, Batik Indonesia mudah ditiru dan diambil oleh negara lain.(RED_NKE)

Narasumber: Bu Tiwi Poncowati

Semarak Kediri Berbudaya


Hai, Sobat Pio! Dalam rangka perayaan HUT RI ke 78 di Kabupaten Kediri diadakan pagelaran seni kolaborasi seniman Kebupaten Kediri, Parade musik kebangsaan, dan Parade Jaranan. Tema dari acara ini yaitu Semarak Kediri Berbudaya.

Tujuan diadakannya acara ini untuk mengenalkan budaya-budaya di Kabupaten Kediri. Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023 sampai dengan Minggu, 27 Agustus 2023 di Simpang Lima Gumul Kediri. Penyelenggara acara ini adalah Bupati Kediri yaitu Bapak Hanindhito Himawan Pranowo. Susunan acaranya sendiri pada hari sabtu yaitu Tari Pembuka yaitu Tari Beksan Candra Kirana kemudian Tari Remo selanjutnya Jula Juli kemudian dilanjutkan dengan Ande Ande Lumut.

Tarian pembuka yang dibawakan dalam acara ini adalah Tari Beksan Candra Kirana, arti Beksan sendiri adalah bedoyo berarti tari untuk penyambutan atau pembukaan acara. Alasan memilih Tari ini sebagai tari pembuka karena sudah dianggap sebagai tarian pembukaan di Kediri dan tari ini juga pernah tampil di TMII.

Tari Beksan Candra Kirana sendiri baru disahkan pada Tahun 2022 dan bisa dibilang iconnya Kabupaten Kediri. Tari Beksan Candra Kirana menggambarkan seorang putri Kediri yang cantik, lemah lembut, beretika dan santun dari hati dan berkepribadian yang mempesona. Kecantikan Dewi Candra Kirana merupakan perwujudan dari karakter Putri Kediri.

Pastinya ada kendala saat membawakan Tarian ini, kendalanya yaitu harus pintar-pintar untuk menyerap materi,  dan menyamakan gerakannya dengan irama. Untuk mempersiapkan tarian ini para penari membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 bulanan untuk latihan.

Sedangkan susunan acara pada hari Minggu yaitu Keseniam Jaranan, dan barongan. Kesenian Jaranan ini merupakan kesenian yang sangat terkenal di Jawa Timur. Jaranan ini dimainkan dengan cara menaiki kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu. Kesenian Jaranan ini masih tetap hidup dan dilestarikan di Kota Kediri hingga sekarang.

Selanjutnya ada Kesenian Barongan, kesenian ini menampilkan tokoh Singo Barong yang diiringi dengan instrumen gamelan. Ada syarat khusus untuk dapat berpartisipasi pada acara Semarak Kediri Berbudaya. Yang pertama pastinya kita harus dapat undangan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri dan tidak semua sanggar dapat tampil pada acara ini.

Nah Sobat Pio, itu tadi beberapa penjelasan mengenai acara Kediri Semarak Berbudaya. Semoga acara ini di tahun yang akan dapat terlaksana kembali karena acara ini sangat bermanfaat untuk melestarikan budaya di Kabupaten Kediri. (RED_DEW & RED_NKE)

Narasumber: Dian Ali Marsela (Penari)

Sumber: https://www.kedirikota.go.id/

Tari tradisional Jawa Timur


Hai, Sobat Pio! Tahukah kamu tarian tarian yang saja berasal dari Jawa Timur? Ada banyak tarian Jawa Timur yang sering ditampilkan di luar negeri. Salah satunya Tari Reog Ponorogo dan banyak lagi. Berikut tarian tarian yang berasal dari Jawa Timur.

  • Tari Reog Ponorogo. Tarian Jawa Timur ini dibawakan oleh beberapa orang dan penari utama yang menggunakan topeng kepala singa. Seni Reog Ponorogo masih kental dengan hal-hal berbau magis. Keunikan dari Tari Reog Ponorogo adalah, sang penari dapat membawa topeng seberat 50-60 kg di kepala, dengan mengandalkan kekuatan gigi.
  • Tari Remo. Tarian Jawa Timur ini berasal dari Jombang. Tari Remo bekisah tentang perjuangan seorang pangeran yang berada di medan perang. Tari Remo biasanya digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan Ludruk. Tari Remo juga sering ditampilkan untuk menyambut tamu, dan ditampilkan saat ada festival seni sebagai upaya melestarikan budaya Jawa Timur.
  • Tari Thengul. Tarian Jawa Timur ini berasal dari Bojonegoro. Tari yang terinspirasi dari kesenian Wayang Thengul ini bercerita tentang wayang gedhog. Tari ini biasanya ditampilkan secara berkelompok dengan ekspresi, gerakan dan kostum yang mirip dengan Wayang Thengul. Tari Thengul juga kerap ditampilkan pada Thengul International Folklore Festival 2019.
  • Tari Topeng Guro Gudho. Tarian Jawa Timur ini mirip dengan tarian Reog Ponorogo. Penarinya juga mengenakan topeng barongan. Namun memiliki ukuran yang tidak sebesar topeng reog. Tari Topeng Guro Gudho bercerita tentang seseorang dari kasta sudra (kasta sosial terendah di Jawa pada masa lalu), yang mencari kekuatan spiritual dan ilmu pengetahuan.
  • Tari Gandrung. Tarian Jawa Timur ini merupakan tari yang berasal dari Banyuwangi. Tari Gandrung kerap ditampilkan sebagai wujud syukur masyarakat setelah panen. Tari Gandrung terkenal di Indonesia dan bahkan sudah mendunia. Pertunjukan Tari Gandrung diiringi dengan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali
  • Tari Kids Lumping. Tari Kuda Lumping atau jaran kepang merupakan tarian Jawa Timur yang berasal dari Ponorogo. Tarian ini menggambarkan sekelompok prajurit yang sedang menunggang kuda. Kuda yang ditunggangi terbuat dari bambu yang dianyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Kuda yang sudah jadi dihias dengan rambut tiruan dari tali plastik yang dikepang.

Nah Sobat Pio itu tadi beberapa tarian yang berasal dari Jawa Timur, semoga bisa menambah wawasan Sobat Pio dan pastinya meningkatkan rasa cinta terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia. Sekian artikel hari semoga bisa bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya. (RED_RMA)

Sumber : https://www.detik.com

Membara Dalam Era Modern



Hai, Sobat Pio! Seni budaya terus berkembang dan bertransformasi di tengah arus modernisasi dan teknologi. Di era digital yang serba cepat ini, seniman-seniman Indonesia berusaha untuk tetap relevan dan menggali kreativitas dalam menciptakan karya-karya yang mencerminkan semangat zaman. Seni budaya terkini di Indonesia menjadi wadah bagi para seniman untuk mengekspresikan gagasan dan pandangan mereka tentang berbagai isu kontemporer. Berikut adalah beberapa tren seni budaya terkini di Indonesia:


1. Seni Digital: Perkembangan teknologi telah membuka pintu bagi seniman untuk berkreasi dengan cara yang baru dan menarik. Seni digital seperti seni digital 2D, seni VR (Virtual Reality), seni digital animasi, dan seni media interaktif semakin diminati. Seniman menggunakan teknologi ini untuk menggambarkan visi mereka tentang masa depan, tantangan sosial, dan perkembangan teknologi itu sendiri.

2. Seni Grafitti dan Street Art: Seni jalanan semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat. Seniman-seniman muda berbakat menggunakan dinding-dinding kota sebagai kanvas untuk menyuarakan pesan-pesan sosial, politik, dan lingkungan. Grafiti dan seni jalanan menjadi sarana bagi para seniman untuk berbicara langsung dengan khalayak, menyampaikan pesan-pesan yang berani dan provokatif.

3. Seni Lingkungan: Dalam menghadapi isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, seniman-seniman Indonesia mulai mengeksplorasi seni lingkungan. Mereka menciptakan instalasi seni yang menggunakan bahan-bahan daur ulang, mengangkat kesadaran tentang perlunya menjaga lingkungan dan menghargai alam.

4.Seni Kolaboratif: Kolaborasi antara seniman dari berbagai disiplin seni menjadi tren yang berkembang. Seniman musik bekerja sama dengan seniman visual, penulis bekerja sama dengan sutradara film, dan sebagainya. Kolaborasi ini menciptakan karya seni multidimensi yang menggabungkan berbagai bentuk ekspresi.

5. Seni Berbasis Identitas: Seniman-seniman Indonesia semakin tertarik untuk mengeksplorasi identitas budaya, gender, dan sosial melalui karya seni mereka. Mereka mengangkat isu-isu keberagaman dan identitas untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang masyarakat Indonesia yang majemuk.


Nah, itu tadi pembahasan tentang perkembangan seni budaya di era modern ini. Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai ketemu di edisi selanjutnya. (RED_AWW)
Sumber : https://kompasiana.com//

Pencak Silat


Hai, sobat pio! Pencak silat atau dikenal silat adalah suatu seni bela diri tradisional Indonesia yang memperhatikan seni keindahan gerakan dalam setiap jurusnya. Tiap-tiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.Seni bela diri ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Nusantara. Meski demikian, pencak silat juga dapat dijumpai di berbagai negara Asia, seperti di Malaysia, Brunei, Filipina, Singapura, hingga Thailand bagian selatan. Masing-masing negara mempunyai sebutannya sendiri sesuai bahasa lokal mereka, seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat (Filipina).
Pencak silat berasal dari dua kata, yakni ‘pencak’ dan ‘silat’. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan. Sedangkan silat berarti gerak bela diri sempurna yang bersumber dari kerohanian. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pencak silat yaitu permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan atau tanpa senjata.
Adapun pengertian pencak silat menurut seorang ahli bernama Boechori Ahmad, pencak merupakan fitrah manusia untuk membela dirinya sendiri, sedangkan silat menjadi sebuah unsur yang menghubungkan gerakan serta pikiran.
Berikut unsur-unsur , tujuan pencak silat , dan manfaat silat
Unsur-unsur dan Tujuan Pencak Silat
1. Unsur-unsur Pencak Silat
Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam pencak silat, antara lain:
 Unsur olahraga
 Unsur kesenian
 Unsur bela diri
 Unsur pendidikan mental kerohanian
 Unsur persaudaraan menuju persatuan
2. Tujuan Pencak Silat
Adapun tujuan dari pencak silat ialah:
 Tempat menyalurkan bakat dan minat bagi generasi yang memiliki hobi olahraga, khususnya bela diri.
 Membentuk masyarakat ‘berjiwa sehat, berpikir cerdas, berprestasi’.
 Membentuk sikap kesatria pada masyarakat dan mendidik mereka untuk berani membela kebenaran juga keadilan, disiplin yang tinggi serta tanggung jawab lahir batin.
3. Manfaat Pencak Silat
Manfaat yang bisa didapatkan dari seni bela diri pencak silat, antara lain:
 Melatih kesabaran
 Melatih mental
 Melatih konsentrasi
 Melatih kewaspadaan
 Melatih kepekaan
 Melatih kedisiplinan
 Melatih kontrol
 Menambah pengetahuan
 Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar
 Menambah daya tahan tubuh

Itu tadi sedikit penjelasan mengenai pencak silat, unsur pencak silat, tujuan pencak silat, dan manfaat pencak silat. Sekian artikel kali ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_RHN)
Sumber: https://www.bola.com