Apa Itu Hustle Culture?

Hustle Culture.width 800.jpegquality 80

Hai, Sobat Pio! Kalian pernah mendengar istilah hustle culture belum? Kalian pasti pernah melihat orang atau mungkin diri kalian sendiri yang sering lembur bekerja, belajar, atau istilah yang sering digunakan saat ini adalah “ambis”. Apakah jadwal istirahat kalian tidak teratur? Kurang tidur dan terlalu stres dalam mengerjakan tugas sekolah yang sudah mendekati deadline, atau belajar terlalu keras sampai mengabaikan jam istirahat? Jika iya, kalian harus waspada, bisa jadi kalian sedang mengalami hustle culture. Sebenarnya apasih hustle culture itu? Hustle culture adalah budaya bekerja terlalu keras serta mendorong diri sendiri untuk melampaui batas kemampuan demi mencapai tujuan yang maksimal, yaitu kesuksesan, kekayaan, mendapat medali, menjadi juara nasional, dan lain –lain.

Di zaman sekarang, anak muda kerap menjadi korban hustle culture. Bagi anak muda, karir adalah aspek terpenting dalam hidup yang harus diperoleh dengan kerja keras. Mereka yang menjalankan budaya hustle culture ini selalu tidak merasa cukup dalam berusaha. Mereka akan bekerja keras untuk selalu melampaui apa yang sudah mereka capai. Mereka tanpa sadar mengabaikan kesehatan dan kebahagiaan mereka sendiri. Sayangnya, anak-anak muda tidak sepenuhnya sadar bahwa hustle culture juga membawa dampak buruk yang bisa merugikan bahkan merusak masa depan mereka. Budaya ini bisa bermula saat seseorang masih menjadi pelajar maupun mahasiswa. Pada umumnya ada pelajar yang mengikuti ekstrakulikuler dan banyak organisasi. Di luar itu, orang tuanya akan meminta mereka ikut bimbingan belajar, dan mereka memiliki jadwal yang sangat padat.

Siswa yang ikut banyak kegiatan dan organisasi biasanya melakukan hustle culture untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman demi kesuksesan di masa depan. Hal itu memang penting, tetapi masa sekolah tidak akan terulang lagi alangkah baiknya, mereka juga tetap menikmati masa-masa muda untuk mencari teman dan menikmati hidup tanpa banyak tanggung jawab seperti orang dewasa. Melakukan budaya hustle culture ini bisa menghasilkan daya saing yang tidak sehat dan dampak buruk lainnya. Beberapa dampak buruk hustle culture antara lain meningkatkan risiko penyakit, meningkatkan gangguan kesehatan mental, dan kehilangan Work Life Balance atau kondisi yang tidak seimbang antara karir dan kehidupan pribadi.

Bekerja keras itu baik, tapi jangan sampai kita terlalu memaksakan diri sehingga mengalami budaya hustle culture. Tetap jaga kesehatan dan utamakan kebahagiaan ya Sobat Pio! Sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_ANR)

Sumber : https://www.orami.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *