KUNJUNGAN MEDIA KOJURDA JTV SURABAYA & PT. JAWA POS (BAGIAN 2 )
Tepat
pukul 10.00 WIB, kami sampai pada sebuah gedung dengan logo JTV, rek. Para panitia
segera menyiapkan adik-adiknya berbaris rapi menuju kedalam gedung tersebut. Dan
akhirnya sampailah kami di lantai 2 gedung JTV, sambil menunggu, peserta narsis
dengan kameranya. Tampak gedung sebelah bertuliskan GRAHA PENA, “iku gedung opo
omah ambruk” pikirku.
Televisi swasta regional pertama di Indonesia yg lahir pada
tanggal 8 November 2001 ini sekaligus yang terbesar hingga saat ini, Jangkauan JTV meliputi hampir seluruh
provinsi Jawa Timur secara
terestrial, juga bisa diterima diseluruh Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan sebagian Australia dengan parabola melalui satelit Telkom 1, dan fasilitas televisi berlangganan TelkomVision. Stasiun televisi ini merupakan anggota
jaringan JPMC dan
dimiliki oleh Grup Jawa Pos
Sambil
menunggu, seorang petugas yg bertugas untuk menjelaskan everthing about JTV. Salah
satu dari petugas mengajak rombongan kami untuk melihat sebuah studio yg terdapat
disebelah ruang tunggu kami, masuklah kami. Wah, ada syuting acara “Goro-goro
Kartolo”. Secara live, kami semua kagum
memandang proses syuting acaranya. Eh, tampak cewek bertubuh tinggi, berambut
gelombang, dengan jerawat merah menempel pada salah satu pipinya mengajak kami
keluar studio. Mbak Ifa namanya, pegawai JTV inilah yg akan menjelaskan secara
detail bagian bagian gedung JTV dan proses syutingnya suatu acara dalam keadaan
live maupun tidak live. Setelah mbak ifa mengakhiri penjelasan, puluhan
pertanyaan menggema didalam ruangan tersebut. Mungkin ada yg bertanya terus,
mungkin juga ada yg malu malu bertanya pada mbak ifa yg cantik ini.
Waktu
pun berlalu, matahari tepat diatas ubun ubun kami, sepertinya neraka sedang mengalami
kebocoran yg besar. Kunjungan ke JTV Surabaya pun berakhir. Meskipun kami melakukan
sebuah kunjungan industri media, kami tak lupa akan kewajiban kepada Maha
Pencipta, khususnya para cowok untuk melaksanakan sholat Jumat. Para cewek
menunggu layaknya tingkah segerombolan pengemis yg loncat, manyun, dan
bertingkah aneh untuk mencari perhatian sang kamera.
Setelah
Isoma, rombongan KOJURDA menuju ke sebuah gedung tinggi pencakar langit. GRAHA
PENA
Bersambung,
B_RED
1 comments